Renungan Senin 6 November 2017
Bacaan: Rm. 11:29-36; Mzm. 69:30-31,33-34,36-37; Luk. 14:12-14
WE ARE INVITED
Tetapi bila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Maka engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar. (Luk 14:13-14)
Salam sejahtera saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus. Dalam bacaan hari ini Yesus menunjukkan sebuah nilai belas kasih yang besar dalam undangan pesta bagi mereka yang tidak mampu dan tidak memiliki apa-apa untuk membalas. Pernyataan ini mengingatkan kita akan belas kasih Allah sendiri yang mengundang kita semua yang tidak layak ini untuk masuk dalam persatuan dengan-Nya.
Jelaslah bahwa kita semua yang diundang adalah orang-orang yang tidak mampu membalas kebaikan dan kemurahan yang telah dilakukan-Nya bagi hidup kita. Begitu besar pengorbanan, kasih, kemurahan, pengampunan dan berkat-berkat yang telah kita terima sepanjang hidup kita sampai saat ini.
Yang dapat kita perbuat adalah meneladan hidup-Nya dengan melakukan hal-hal kasih tanpa pamrih bagi saudara-saudara kita yang tidak dapat membalas kebaikan kita. Sehingga melalui karya kasih kita, nama Yesus semakin dipermuliakan.
- Apakah kita menyadari bahwa Allah selalu rindu mengundang kita untuk datang ke perjamuan-Nya?
- Apakah kita selalu rindu untuk menyenangkan hati-Nya yang selalu penuh belas kasih?
- Apakah kita melakukan kebaikan dengan tulus atau supaya dipuji orang dan supaya mendapat imbalan?
Doa: Tuhan Yesus, bantulah aku untuk menjadi murid-Mu yang rendah hati dan tanpa mengenal pamrih dalam melakukan kebaikan bagi orang-orang miskin, cacat dan kecil pada umumnya. Berilah kami keberanian dan semangat itu terus menerus dalam hidup kami, kini, selalu dan sepanjang segala masa. Amin. (IP)