Renungan Kamis 26 Oktober 2017
Bacaan: Rm. 6:19-23; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 12:49-53
TANDA PERTENTANGAN
“Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.” (Luk 12:51)
Ucapan Yesus ini sering membingungkan orang. Bukankah Dia itu Raja Damai seperti yang diramalkan oleh Yes 9:5? Bukankah Injil Lukas sendiri mengaitkan secara erat kedatangan Yesus ke dunia ini dengan damai (bdk. Luk 1:79; 2:14; 10:15; 19:38)?
Mengapa Luk 12:51-53 di atas mengatakan bahwa Yesus datang bukan untuk membawa damai, melainkan perpecahan dan perselisihan?
Hal ini sudah diramalkan dalam Luk 2:34, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan” Mengapa? Sebab pewartaan Yesus dapat mengundang reaksi yang berbeda-beda. Ada orang mau menerima Yesus, tetapi ada pula yang menolak-Nya.
Tuhan telah datang ke dunia dengan membawa pesan kedamaian (lih. Luk 2:14) dan perdamaian (lih. Rom 5:11).
Jika seseorang menentang pesan Kristus ini, yaitu dengan hidup di dalam dosa, maka ia melawan Kristus. Maka dengan kedatangan Yesus terdapat pertentangan antara mereka yang menerima Yesus dan ajaran-Nya dengan mereka yang menentang Kristus dan ajaran-Nya, maka sepanjang hidup-Nya di dunia, Kristus adalah tanda pertentangan “a sign of contradiction“, seperti yang telah dinubuatkan oleh Simeon (lih. Luk 2:34). Yesus memperingatkan kepada para murid-Nya akan adanya pertentangan/pemisahan yang akan menyertai pengabaran Injil (lih. Luk 6:20-23; Mat 10:24).
Pertentangan ini adalah akibat dari tanggapan yang berbeda-beda terhadap ajaran Kristus. Lewat Injil hari ini, Tuhan ingin mengingatkan kita bahwa pertentangan ini juga kita alami sekarang, di mana terdapat nilai-nilai yang berbeda, yang diajarkan oleh dunia dan yang diajarkan oleh Kristus. Namun Tuhan Yesus sudah memperingatkannya kepada kita, agar kita teguh memegang ajaran-ajaran-Nya.
Tuhan memberkati.
SWK